iklan

lagi cari sesuatu? Gunakan fasilitas ini ..

13 Mei 2009

Susahkah menggunakan Linux?

Pertanyaan ini nampaknya akan selalu muncul bagi orang pernah dengar-dengar mengenai sistem operasi yang satu ini dan tertarik untuk mencobanya namun tidak berani ambil resiko. Atau, ada juga orang yang pernah melihat dan sedikit mencoba sistem ini di komputer temannya dan merasa agak kesulitan. Semua itu saya kira wajar-wajar saja.
Hal ini sama saja dengan orang yang terbiasa menggunakan motor bebek yang dan beralih ke motor vespa. Tentu ada kesulitan-kesulitan yang pertama akan dihadapi. Tapi benarkah Linux susah bagi orang awam?

Pengalaman pertamaku berkenalan dengan Linux terjadi 11 tahun yang lalu. Saat itu memang benar, Linux masih sepertinya masih sangat susah dipelajari dan dipakai. Antar muka sistem operasi sangat susah.Kebetulan memang, komputer yang saya coba menggunakan text based. Jadi semua perintah diketikan. Tidak memakai mouse, walaupun sebenarnya sudah mendukung. Sistem oprarasinya klo gak salah RedHat (versi??).

Tapi hal itu sudah tidak terjadi lagi sekarang ini. Model text based sekarang biasanya hanya dipakai untuk Linux yang diperuntukkan sebagai server (walaupun bisa juga menggunakan GUI) atau bagi penguna yang memang benar2 "maniak" terhadap linux. Linux dengan ratusan (atau bahkan mungkin ribuan) variannya telah memberikan kenyamanan mata bagi pengguna sistem oprasi ini.
Dikala sistem oprasi windows belum bisa memberikan efek transparant, Linux sudah bisa. Efek 3Dimensi di windows dimulai pada era Windows Vista, padahal Varian Linux, yakni Suse (bukan Susi ya ...) telah menggunakan efek itu jauh sebelumnya. Semua ini jika dilihat dari sisi tampilan.

Nah... bagaimana dengan kemudahan pengoperasian?
Menurut pengalaman saya, sebenarnya sama saja. Selama kita mengenal komputer dengan baik, kita dengan mudah beradaptasi.
Bagi yang pernah menggunakan komputer di era awal 90-an, tentu mengenal dengan sangat baik WS dan Lotus123. Saat itu, kedua aplikasi ini, sangat populer untuk pekerjaan edit dokumen dan spreedsheet. Bagi pengguna yang sudah terlanjur familiar dan lancar menggunakan keduanya, akan "merasa" sangat kesulitan untuk beralih ke MS Word dan MS Excel (keduanya merupakan produk Microsoft). Padahal, kita yang berada di era sekarang ini, tentu akan berkata sebaliknya.
Hal yang sama tentu akan terjadi juga ketika beralih ke Linux. Setidaknya itulah yang terjadi ketika UGM dengan program UGOS-nya, mulai mencapakan gerakan open source ke semua unit-unit universitas. Kesulitan terbesar sebenarnya adalah "KETAKUTAN UNTUK BERUBAH".

Selain penggunaan, bagaimana dengan instalasi? Katanya susah.....!
Saya dengan berani menjawab bahwa, pada saat instalasi Linux (khususnya Ubuntu) jauh lebih mudah dari pada Instalasi Windows. Kesulitan utama hanya ada pada saat pembagian dan penentuan partisi, apalagi kalau mau menggunakan dual boot. Tapi selain dari itu, saya tinggal klik Next..Next... dan Next. Setelah selesai, maka aplikasi standar, mulai dari word processor sampai pemutar image editing sekelas Photoshop telah terintal dengan baik... dengan hanya menggunakan 1 CD.

Bandingkan dengan windows... setelah SO Windows terinstal, install MS Office (tentu dgn CD yang berbeda), kemudian instal ini ... itu ... dll.

Bagaimana kalau mau mencoba, tetapi tidak mau ambil resiko. Solusinya sangat mudah. Kita tinggal menggunakan CD intaller Ubuntu sebagai Live CD. Ubuntu akan berjalan di komputer kita tanpa terinstal. Dengan Live CD kita sudah bisa mencoba aplikasi standar Ubuntu (Word processing, Spreedsheet, Presentation, game, Browser, dan sebagainya). Kelemahannya, terasa lambat, karena berjalan dari CD-ROM.

Satu hal lagi, selama memakai menginstal Ubuntu di kompi2 yang saya miliki, hampir selalu tidak ada masalah dengan hardware. Tentu saja, hal ini tidak selalu berlaku. Ubuntu selalu bisa mengenali hardware yang saya pake dengan baik. Printer pun demikian. Jadi klu driver printer di windows anda hilang, maka silahkan pusing sampai 8 keliling. Tp di,Ubuntu tidak demikian. Setelah instalasi dasar, printer (terutama merek HP) langsung bisa dipakai.

Keunggulan lainnya, komputer kita akan lebih aman terhadap ancaman virus. Keluhan utama bagi teman2 yang mengunakan windows adalah soal virus. Efeknya, tiada hari tanpa up-date antivirus. Sebuah pekerjaan yang membosankan.

Kalaulah, mau dikemukakan semua kelebihan Linux(Ubuntu) tentu tidak cukup 1-2 halaman. Tujuan saya menulis ini, hanya sekedar membuka mata bagi yang sudah terlanjur takut dengan Linux. Linux tidak lah seseram yang dibayangkan. Bahkan Ubuntu sebagai salah satu varian Linux yang paling banyak dipakai mempunyai semboyang "Linux for human being".

Seharusnya kita lebih takut terhadap dosa dan virus yang selalu membayangi pengguna windows. Dengan memakai Ubuntu, kedua hal tersebut bisa diatasi.

Dari pada menggunakan Windows bajakan, mari gunakan software Open Source. Dosa kita sudah terlalu banyak untuk ditambah lagi.

Semoga bermanfaat.

0 Comments:

 

blogger templates 3 columns | Make Money Online