iklan

lagi cari sesuatu? Gunakan fasilitas ini ..

31 Mei 2009

Review LG GM200

LG memperkenalkan ponsel musik terbaru seri, LG GM200 dengan memaksimalkan kualitas suara yaitu menambahkan Dolby Surround Sound Technology & 3 speaker (2 stereo speaker & Woofer untuk efek bass) untuk penggemar musik. LG GM200 mendukung banyak file audio seperti: MP3/AAC/AAC + / AAC + + / WMA / AMR / MIDI & audio MPEG4/H.263.

Banyak fitur lain dari LG GM200 misalnya radio FM dengan antena internal. Dengan antena internal, pengguna dapat mengaktifkan dan mendengarkan radio FM tanpa headset. esaing lain untuk ponsel LG GM200 dengan antena internal adalah Nokia 5030.



LG GM200 mempunyai sensor kebisingan serupa dengan teknologi Crystal Talk dari Motorola. Dengan teknologi sensor Kebisingan, ketika pengguna membuat panggilan dari daerah ramai & bisingan, LG GM200 penyaringan secara otomatis kebisingan daerah sekitar.

LG GM200 dilengkapi dengan audio jack 3.5mm untuk headset, slot microSD (up to 2 GB), 1.000 buku telepon, GPRS / EDGE Class 10, bluetooth 2,0 A2DP/USB 2.0. Plus kamera 2 MP (no flash) dengan kemampuan merekam video 15 frame per detik (fps). LG GM200 menggunakan Li-Ion 1100mAh baterai, 8,5 jam waktu bicara, 450 jam siaga.

LG GM200 tersedia di pasar pada bulan Mei 2009 dengan harga sekitar $ 148.

Baca selengkapnya ...

28 Mei 2009

"Jilbab Politik" Istilah Baru pada PEMILU.

Rabu, 27 Mei 2009. Saya sedikit geli dan sekaligus ngeri membaca beberapa berita di situs detik.com. Berita tersebut terkait dengan isu jilbab yang dimunculkan oleh Partai Keadilan Sejahtra (PSK). PKS rupanya membandingkan istri-istri para calon presiden dan wakil presiden kita. Bukan cuma petinggi PKS tapi isu tersebut mulai dibahas di "akar rumput" PKS.
Intinya, sebagian dari mereka menginginkan agar istri SBY-Boediyono mulai sering-sering menggunakan jilbab agar pasangan ini bisa lebih diterima oleh mereka.

Persoalan jilbab adalah persoalan agama, sebuah syariat yang suci untuk menutup aurat bagi kaum hawa. Itu semua sudah diakui oleh seluruh umat Islam, baik yang sudah berjilbab maupun yang belum. Adapun memakai jilbab, karena negara kita bukanlah menggunakan Islam sebagai dasar negara, maka tidak ada paksaan yang dilakukan oleh negara bagi wanita untuk memakai jilbab. Namun, kewajiban "memaksa" memakai jilbab ada pada para suami kepala rumah tangga, yang memang berkewajiban menjaga anggota keluarganya dari api neraka. Salah satu yang menjadi penjagaan, adalah dengan mengikuti syariat menuntup aurat (memakai jilbab).

Jadi tujuan utama menggunakan jilbab adalah mengikuti syariat yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala melalui AlQuran dan sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, sehingga dengan demikian merelka menutup aurat dari orang-orang yag tidak berhak melihatnya.
Nah, jika pemakaian jilbab untuk mengangkat citra dalam rangka pemilihan presiden, tentu tujuan utama memakai jilbab terlewati. Yang tercapai hanyalah menjaga aurat, itupun jika dilakukan secara konsisten. Tentu saja, si pemakai tidak akan mendapat pahala.

Seorang perempuan, sebelum memakain jilbab, haruslah mengetahui ilmu syariat tentang menutup aurat. Harus mengetahui bahwa hal itu memang merupakan kewajiban. Dia juga harus mengetahui bagian tubuh mana saja yang harus tertutup, serta jenis dan bentuk pakaian yang pantas dikenakan. Setelah itu barulah memakai. Memakai karena memang betul-betul yakin akan kewajiban itu dan dengan niat yang tulus untuk mendapatkan ridha-Nya. Hanya dengan cara ini, semua tujuan menutup aurat bisa dicapai.

Kurangnya pengetahuan tentang syariat ini mengakibatkan banyaknya orang-orang yang hanya sekadar (sudah merasa) menutup aurat. Bahkan yang lebih parah, ada lagi yang berpendapat , yang pentingkan dalamnya (hatinya). Maksudnya, tidak apa-apa tidak pakai jilbab yang penting hatinya baik. Ini sama saja dengan penolakan syariat. Naudzubillah min dzalik.

Menutup aurat adalah kewajiban. Sama dengan kewajiban-kewajiban yang lain. Kalau menggunakan logika ini, tentu akan muncul pendapat bahwa, tidak perlu shalat, puasa, dan seterusnya yang penting hatinya baik. Atau lebih ekstrim lagi, tidak perlu menganut agama, yang penting hatinya baik.

Hal yang juga "lucu" dikatakan oleh ketua MUI. Ini kutipan dari paragrap terakhir di berita detik.com "Amidhan menyatakan lebih baik Ibu Ani Yudhoyono berpenampilan seperti adanya. "Seperti biasa saja yang penting aurat ditutup," katanya".
Nah lho ....... Saya jadi penasaran, batasan aurat menurut Ketua MUI yang mana ya?

Mari kita mempelajari agama dan kemudian melaksanakannya dengan ikhlas dan sepenuh hati. Dengan demikian tujuan akhirat tercapai yang akan mengikutkan tujuan dunia. Sebab jika Dilakukan untuk tujuan dunia, yakinlah tujuan akhirat tidak akan tercapai.

Baca selengkapnya ...

26 Mei 2009

Perlukah Facebook Diharamkan? atau ......

Nampaknya sepekan ini, pengguna Facebook disentakkan dengan adanya statemen dari sekelompok ulama (dari berita pertama yang saya dengar, bukan ulama tapi santri) di Jawa Timur yang mengatakan (atau mengusulkan) haramnya penggunaan Facebook.

Pada mulanya saya tidak terlalu ambil pusing dengan berita ini. Sama seperti ketika Hidayat Nur Wahid mengusulkan haramnya Golput. Tetapi 2 hari belakangan ini, setidaknya sudah ada 2 teman yang menanyakan pendapat saya tentang masalah ini. Bahkan sekitar 3 minggu sebelumnya, seorang teman juga menanyakan, bagaimana hukum menggunakan Facebook, mengingat pemilik Facebook katanya orang Yahudi. Dia juga menambahkan, bahwa pendapat itu disebabkan adanya kekhawatiran informasi penting kaum muslimin jatuh ke tangan mereka. Pada saat itu saya cuma mengatakan, bahwa Google pun salah satu pendirinya berdarah Yahudi dan kita juga banyak mengirimkan informasi-informasi melalui layanan Google lainnya. Jadi kalau dengan alasan ini, penggunaan Google juga harus diharamkan.

Sejujurnya, saya bukanlah orang yang mempunyai kapasitas untuk menilai haram atau tidaknya menggunakan Facebook.

Bagi saya Facebook, Google ataupun internet secara keseluruhan hanyalah alat sebagaimana sebuah pisau. Pisau bisa bermanfaat dan juga bisa membinasakan. tergantung siapa pemakainya. Facebook, Google, dan Internet secara keseluruhan juga demikian.
Facebook, selain bisa membawa manfaat juga bisa memberikan mudharat. Tergantung bagaimana kita memposisikannya.

Ketika kita menggunakan Facebook untuk menjalin silaturrahmi dengan tetap memegang batas-batas norma agama, terutama antara laki-laki dan perempuan, bukanlah hal yang bermasalah. Tetapi fitnah akan terjadi jika batasan-batasan tersebut dilanggar.
Selain sebagai alat silaturrahmi, banyak orang yang juga menggunakan Facebook untuk melakukan membangun jaringan dan komunitas, kemudian membangun bisnis on-line. Selama bisnis yang dijalankan tidak bertentang dengan syariat, sekali lagi tentu tidak ada masalah dengan hal ini.

Dari dua contoh penggunaan Facebook tersebut, hal yang saya mau katakan adalah, bukanlah facebook-nya yang bermasalah. Tetapi bagaimana dan untuk apa penggunaan Facebook tersebut.

Sekarang, tergantung kita. Kita mau gunakan Facebook dengan hal-hal yang salah atau sebagai sarana untuk menentang dan melanggar syariat-Nya.

Sekadar usulan saja, yang perlu dilakukan oleh para ulama dan ustadz adalah membina masyarakat untuk bisa mempunyai aqidah dan akhlak yang baik. Hanya dengan aqidah yang benar dan tertanam dengan kuat bisa menjaga masyarakat Islam sehingga tidak terjerumus dan bisa menggunakan semua teknologi untuk kepentingan pengembangan ummat.

Pendidikan akidah inilah sebenarnya yang kurang dilakukan. Lihatlah di sekeliling kita, betapa kurangnya kajian-kajian agama. Kalaupun ada, hanya dikalangan ibu2 kelompok pengajian yang dilakuka tiap bulan dan dibarengi dengan acara arisan. Materi yang diberikan pun , harus sesuai selera. Ustad yang betul-betul memberikan pendidikan agama berdasarkan Al-Qur'an dan hadist hampir-hampir tidak laku dikalangan mereka. Justru yang laku adalah ustad yang bisa menghibur, sehingga hampir-hampir tidak bisa dibedakan mana pelawak dan mana ustad.

Selamat ber-facebook ria. Semoga kita bisa menggunakannya dengan bijaksana.

Baca selengkapnya ...

19 Mei 2009

Pasar Sarimalaha Juga Boleh ....!

Persaingan antara SBY vs JK untuk mendekati rakyat sesungguhnya sudah dimulai. Sesuai dengan slogannya "lebih cepat lebih baik" betul-betul berusaha diterapkan oleh JK. Setidaknya, itulah yang kelihatan saat bencana Situ Gintung terjadi. Hari itu, sedianya JK melakukan kampanye pemilihan legislatif di Pulau Sumatra, tp dibatalkan untuk melakukan peninjauan ke tempat kejadian. Merasa didahului oleh JK, SBY juga tidak mau ketinggalan. Setelah melakukan kampanye di Jawa Barat, SBY menyempatkan diri untuk singgah di Situ Gintung sebelum melanjutkan kampanyanya di tempat lain.

Setelah pemilihan legislatif, JK kembali menunjukkan taringnya. Di saat Capres lain masih krasak-krusuk mencari Cawapres, JK kembali merupakan Capres yang pertama kali menentukan calon wakilnya. Serang menyerang di media pun terjadi. Intinya, ada yang merasa tersinggung dengan slogan "lebih cepat dan lebih baik"-nya JK.

JK juga kembali menunjukkan kecepatan pergerakannya dengan langsung mengunjungi tokoh agama, baik dari Muhammadiyah maupun NU. Bahkan, JK sampai "bergerilya" ke Jawa Timur.

Hari ini, kabarnya JK akan melakukan kunjungan ke Pasar Bringharjo di sekitar kawasan Malioboro, Jogjakarta. Kunjungan ke pasar tradisional juga sudah dilakukannya beberapa hari lalu dengan mengunjungi Pasar Indul Tanah Abang.

Semua calon presiden nantinya, memang akan melakukan hal yang hampir serupa. Mengunjungi masyarakat untuk meraih simpatinya. Kesulitan nantinya ada pada figur SBY-Budiono yng katanya "berbudi", karena sudah adanya anggapan ketidakberpihakan pak Boed ke ekonomi real. Tentu hal ini nantinya akan mereka berusaha hapus dengan cara mengunjungi pusat-pusat perdagangan tradisional.

Cuma masalahnya, JK sudah terlanjur mendahului. Prabowo yang juga merupakan "bos"-nya pedagang pasar tentu juga akan melakukan hal yang sama. Nah, bagaimana dengan SBY-Budiono? Sepertinya, mereka agak risih mengunjungi pasar-pasar yang sudah dikunjungi oleh JK dan Prabowo. Mereka harus cari pasar yang belum pernah dikunjungi oleh keduanya.

Masalahnya, dengan pergerakan JK yang demikian cepat, masih adakah pasar-pasar tradisonal besar yang nantinya belum pernah dikunjungi JK atau Prabowo saat SBY-Boediono baru memulai gerakannya (yang kelihatannya memang lambat bergerak)?
Kalau sudah tidak ada, lagi ... saya pikir... pasar Gamalama juga boleh. Bahkan pasar Sarimalaha pun bisa dikunjungi biar harga rica bisa turun sedikit. he he he ...

Tulisan ini bukanlah untuk mengkampanye-kan salah satu calon, tapi cuma sekadar melihat perilaku tiap-tiap calon yang bersaing. Perilaku mereka, bagi saya terkadang lucu, bahkan lebih lucu dari adegan para pelawak.
Selamat bertarung buat ke-3 pasangan Capres kita.
Maaf ... saya sendiri Golput sejak awal.

Baca selengkapnya ...

13 Mei 2009

Susahkah menggunakan Linux?

Pertanyaan ini nampaknya akan selalu muncul bagi orang pernah dengar-dengar mengenai sistem operasi yang satu ini dan tertarik untuk mencobanya namun tidak berani ambil resiko. Atau, ada juga orang yang pernah melihat dan sedikit mencoba sistem ini di komputer temannya dan merasa agak kesulitan. Semua itu saya kira wajar-wajar saja.
Hal ini sama saja dengan orang yang terbiasa menggunakan motor bebek yang dan beralih ke motor vespa. Tentu ada kesulitan-kesulitan yang pertama akan dihadapi. Tapi benarkah Linux susah bagi orang awam?

Pengalaman pertamaku berkenalan dengan Linux terjadi 11 tahun yang lalu. Saat itu memang benar, Linux masih sepertinya masih sangat susah dipelajari dan dipakai. Antar muka sistem operasi sangat susah.Kebetulan memang, komputer yang saya coba menggunakan text based. Jadi semua perintah diketikan. Tidak memakai mouse, walaupun sebenarnya sudah mendukung. Sistem oprarasinya klo gak salah RedHat (versi??).

Tapi hal itu sudah tidak terjadi lagi sekarang ini. Model text based sekarang biasanya hanya dipakai untuk Linux yang diperuntukkan sebagai server (walaupun bisa juga menggunakan GUI) atau bagi penguna yang memang benar2 "maniak" terhadap linux. Linux dengan ratusan (atau bahkan mungkin ribuan) variannya telah memberikan kenyamanan mata bagi pengguna sistem oprasi ini.
Dikala sistem oprasi windows belum bisa memberikan efek transparant, Linux sudah bisa. Efek 3Dimensi di windows dimulai pada era Windows Vista, padahal Varian Linux, yakni Suse (bukan Susi ya ...) telah menggunakan efek itu jauh sebelumnya. Semua ini jika dilihat dari sisi tampilan.

Nah... bagaimana dengan kemudahan pengoperasian?
Menurut pengalaman saya, sebenarnya sama saja. Selama kita mengenal komputer dengan baik, kita dengan mudah beradaptasi.
Bagi yang pernah menggunakan komputer di era awal 90-an, tentu mengenal dengan sangat baik WS dan Lotus123. Saat itu, kedua aplikasi ini, sangat populer untuk pekerjaan edit dokumen dan spreedsheet. Bagi pengguna yang sudah terlanjur familiar dan lancar menggunakan keduanya, akan "merasa" sangat kesulitan untuk beralih ke MS Word dan MS Excel (keduanya merupakan produk Microsoft). Padahal, kita yang berada di era sekarang ini, tentu akan berkata sebaliknya.
Hal yang sama tentu akan terjadi juga ketika beralih ke Linux. Setidaknya itulah yang terjadi ketika UGM dengan program UGOS-nya, mulai mencapakan gerakan open source ke semua unit-unit universitas. Kesulitan terbesar sebenarnya adalah "KETAKUTAN UNTUK BERUBAH".

Selain penggunaan, bagaimana dengan instalasi? Katanya susah.....!
Saya dengan berani menjawab bahwa, pada saat instalasi Linux (khususnya Ubuntu) jauh lebih mudah dari pada Instalasi Windows. Kesulitan utama hanya ada pada saat pembagian dan penentuan partisi, apalagi kalau mau menggunakan dual boot. Tapi selain dari itu, saya tinggal klik Next..Next... dan Next. Setelah selesai, maka aplikasi standar, mulai dari word processor sampai pemutar image editing sekelas Photoshop telah terintal dengan baik... dengan hanya menggunakan 1 CD.

Bandingkan dengan windows... setelah SO Windows terinstal, install MS Office (tentu dgn CD yang berbeda), kemudian instal ini ... itu ... dll.

Bagaimana kalau mau mencoba, tetapi tidak mau ambil resiko. Solusinya sangat mudah. Kita tinggal menggunakan CD intaller Ubuntu sebagai Live CD. Ubuntu akan berjalan di komputer kita tanpa terinstal. Dengan Live CD kita sudah bisa mencoba aplikasi standar Ubuntu (Word processing, Spreedsheet, Presentation, game, Browser, dan sebagainya). Kelemahannya, terasa lambat, karena berjalan dari CD-ROM.

Satu hal lagi, selama memakai menginstal Ubuntu di kompi2 yang saya miliki, hampir selalu tidak ada masalah dengan hardware. Tentu saja, hal ini tidak selalu berlaku. Ubuntu selalu bisa mengenali hardware yang saya pake dengan baik. Printer pun demikian. Jadi klu driver printer di windows anda hilang, maka silahkan pusing sampai 8 keliling. Tp di,Ubuntu tidak demikian. Setelah instalasi dasar, printer (terutama merek HP) langsung bisa dipakai.

Keunggulan lainnya, komputer kita akan lebih aman terhadap ancaman virus. Keluhan utama bagi teman2 yang mengunakan windows adalah soal virus. Efeknya, tiada hari tanpa up-date antivirus. Sebuah pekerjaan yang membosankan.

Kalaulah, mau dikemukakan semua kelebihan Linux(Ubuntu) tentu tidak cukup 1-2 halaman. Tujuan saya menulis ini, hanya sekedar membuka mata bagi yang sudah terlanjur takut dengan Linux. Linux tidak lah seseram yang dibayangkan. Bahkan Ubuntu sebagai salah satu varian Linux yang paling banyak dipakai mempunyai semboyang "Linux for human being".

Seharusnya kita lebih takut terhadap dosa dan virus yang selalu membayangi pengguna windows. Dengan memakai Ubuntu, kedua hal tersebut bisa diatasi.

Dari pada menggunakan Windows bajakan, mari gunakan software Open Source. Dosa kita sudah terlalu banyak untuk ditambah lagi.

Semoga bermanfaat.

Baca selengkapnya ...
 

blogger templates 3 columns | Make Money Online