iklan

lagi cari sesuatu? Gunakan fasilitas ini ..

17 Maret 2009

Review: Menjajal Opera Turbo

Kabar akan segera munculnya browser terbaru Opera, yakni Opera Turbo sudah tersebar beberapa waktu lalu. Ketika kabar itu muncul, saya sempat mengunjungi web site resmi Opera untuk mengeceknya. Kemarin, tanggal 16 Maret 2009, saya membaca di detik.com, bahwa browser ini sudah dikeluarkan versi-betanya. Sayapun kemudian mendownload untuk mencoba dan menjajal "kegarangannya".
Besar file instalasi untuk Opera Turbo terbilang kecil, hanya sekitar 6,2MB (lebih kecil dari Firefox3, 7,2MB). Bandingkan dengan browser Safari yang besarnya sekitar 26 MB. Proses instalasi juga cukup singkat. Jauh lebih singkat ketika saya menginstal Chrome, yang walaupun file instalasinya kecil tapi memerlukan waktu dalam instalasi, karena dilakukan secara online.
Ketika saya mulai membuka browser ini, memang terasa lebih ringan. Jauh lebih ringan dibandingkan dengan Firefox 3.
Pada jendela browser yang sudah terbuka, nampak ada kesamaan fasilitas dengan browser Safari, yakni adanya speeddial, yang berisi daftar web yang menjadi favorit beserta tampilannya. Untuk mengaktifkan akselerasi, kita harus meng-klik icon pada sudut kiri bawah (enabled)

Dari segi kecepatan download, memang terasa perbedaan. Untuk web yang mengandung gambar, memang terasa jauh lebih cepat, karena Opera Turbo melakukan kompresi pada file gambar. KEcepatan akselerasi bisa dilihat pada indikator yang ada pada sudut kiri bawah.Namun, jika web yang dibuka cuma mengandung teks murni, sepertinya tidak berbeda. Entahlah kalau kita menggunakan tools yang khusus buat mengukur kecepatan dowload.
Dengan adanya proses kompresi ini, otomatis besar file yang terdownload akan menjadi sedikit, sehingga sangat cocok bagi yang menggunakan akses internet dengan hitungan volume based.
Untuk kompresi ini, pihak Opera menggunakan sebuah teknologi yang diberi nama
'Opera Web Optimization Proxy'.

Akibat dari kompresi gambar yang dilakukan, tampilan gambar yang muncul memang tidak sempurna. Jadi browser ini lebih cocok bagi Anda yang tidak terlalu mengutamakan kualitas tampilan tapi ingin membaca artikel pada web yang mempunyai content gambar cukup banyak.

Menurut pihak Opera, kelebihan browser ini akan sangat terasa pada koneksi dibawah 100kbps dan kektika kita membuka tab yang sangat banyak. Apa benar? Nantilah saya coba untuk yang satu ini.

Disamping kelebihan, tentu saja browser ini mempunyai kelemahan. Saya pertama menemukannya ketika membuka situs detik.com. Kelemahan yang nampak adalah kita tidak bisa menutup (Close) iklan yang melayang dari detik.com. Padahal di browser lain, seperti halnya Firefox, tindakan ini sangat gampang dilakukan. Saya kurang tahu, apa karena plugin untuk hal ini memang tidak ada atau merupakan bug, belum ada jawaban.

Hal lain adalah ketika kita ingin membuka suatu link, sebelum web terbuka dengan sempurna, pointer tidak segera berubah jadi "tangan" ketika kita menempatkannya di sebuah link. Jadi, kalau sebuah link tidak diberi tanda khusus (misalnya warnanya lain dan digaris bawah), maka kita tidak akan mengenalinya sebagai sebuah link. Baru pada saat kita klik tombol STOP, pointer baru berubah jadi "tangan" jika ditempatkan si atas link. Nampaknya hal ini masih perllu penanganan lebih jauh dari pengembang Opera Turbo.

Kesimpulan: browser ini cukup menjanjika, terutama bagi mereka yang kecepatan internetnya masih sangat rendah. Namun, tentu saja setelah berbagai kelemahan di at as diatasi. Atau bisa juga, kelemahan itu merupakan harga yang harus dibayar untuk mendapatkan browser yang bisa melakukan akseerasi dengan cepat. Entahlah....

Bagi yang ingin inkut menjajal, silahkan langsung didownload. Saat ini, instalasi disediakan untuk sistem operasi Windows, Linux/UNix dan Mac OS X


0 Comments:

 

blogger templates 3 columns | Make Money Online